Torajachannel.com, Tana Toraja— Organisasi wanita se-Tana Toraja menggelar pertemuan di Aula Dinas Pendidikan Tana Toraja pada Sabtu, 25/1/ 2025, dalam rangka mendukung dan mewujudkan visi serta misi Pemerintah Daerah. Kegiatan ini diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK Tana Toraja dan dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung dan dr. Zadrak Tombeg, serta Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK, Yariana Somalingi dan Dr. Erni Yetti Riman. Selain itu, turut hadir Kepala OPD dan ratusan peserta dari 17 organisasi wanita yang berasal dari berbagai sektor, termasuk TNI, Polri, dan Agama.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas keluhan serta keresahan masyarakat Tana Toraja, dan mencari langkah-langkah penyelesaian yang konkret. Beberapa isu yang dibahas antara lain maraknya tempat hiburan malam (THM) yang mempekerjakan anak di bawah umur, tingginya angka kasus bunuh diri, masalah sosial di rumah kos, serta berbagai permasalahan lainnya.
Bupati Theofilus Allorerung, yang ditemui usai acara, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan respon dari kaum wanita terhadap keresahan yang berkembang di masyarakat. “Pertemuan ini merupakan upaya organisasi wanita untuk menangani keluhan masyarakat, terutama terkait dengan tempat hiburan malam yang mempekerjakan anak di bawah umur, pelayan yang tidak senonoh, dan campurnya penghuni di rumah kos,” kata Bupati Theofilus.
Lebih lanjut, Bupati Theofilus menegaskan bahwa dengan adanya gerakan dari kaum ibu, diharapkan penertiban akan lebih efektif dibandingkan dengan upaya dari aparatur pemerintah saja.
“Kita akan tertibkan semuanya, dan dengan kekuatan ibu-ibu, saya yakin gerakan ini akan jauh lebih efektif daripada kekuatan pamong praja,” tambahnya.
Pemerintah Daerah juga berencana untuk membentuk tim khusus yang terdiri dari kaum wanita untuk mendukung penertiban bersama Satpol PP. “Saya minta untuk membentuk satuan tugas (satgas) di masing-masing wilayah, agar saat Satpol PP turun, mereka juga turut serta untuk menghindari kekerasan,” terang Bupati.
Bupati juga menegaskan bahwa langkah tegas akan diambil terhadap karaoke yang masih membandel.
Tempat hiburan yang melanggar aturan akan disegel dan ditutup. Tidak ada lagi toleransi, kita sudah menerapkan kebijakan zero toleransi,” tegasnya.
Wakil Bupati, dr. Zadrak Tombeg, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran strategis wanita dalam membantu pemerintah mengatasi permasalahan sosial yang ada.
“Kami percaya ibu-ibu dapat berperan aktif dalam membantu pemerintah dan masyarakat agar Tana Toraja menjadi daerah yang lebih baik dan sesuai dengan impian kita bersama,” ujar dr. Zadrak.
Ketua Tim Penggerak PKK Tana Toraja, Yariana Somalingi, dalam kesempatan tersebut juga menyoroti permasalahan yang kerap terjadi di kalangan generasi muda, khususnya meningkatnya kasus bunuh diri.
“Generasi muda kita banyak yang bermasalah akibat kurangnya perhatian. Ini sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Yariana mengingatkan bahwa perhatian terhadap anak sejak dini sangat penting, terutama terkait dengan penggunaan perangkat elektronik seperti HP.
“Anak-anak adalah harta yang tak ternilai harganya. Meskipun kita kaya, jika anak kita sakit, tidak bermoral, atau tidak berkarakter baik, itu tidak ada nilainya,” kata Yariana.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Tana Toraja, Dr. Erni Yetti Riman, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga generasi penerus bangsa.
“Mari kita semua menjaga generasi kita dan Tana Toraja yang kita cintai. Jika bukan kita, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?” ungkap Dr. Erni dengan penuh semangat.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada, serta memperkuat peran wanita dalam pembangunan daerah.