Torajachannel.com, Tana Toraja–Pemerintah Kabupaten Tana Toraja terus melanjutkan pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di dua kecamatan yang berbeda, yakni Kecamatan Bittuang dan Masanda, pada Senin (3/2/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Theofilus Allorerung memfokuskan pembahasan pada sektor pariwisata, sementara Wakil Bupati Zadrak Tombeg menyampaikan pembahasan mengenai program Makanan Bergizi Gratis (MGB).
Bupati Theofilus Allorerung menegaskan pentingnya sektor pariwisata sebagai motor penggerak utama dalam perkembangan daerah. Menurutnya, sektor ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Theo juga menyoroti potensi besar Tana Toraja di bidang pariwisata, yang jika dikelola dengan baik, bisa menghasilkan pendapatan tahunan hingga lebih dari Rp 200 miliar.
Pemkab Tana Toraja, lanjut Theo, juga memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk organisasi PKK, yang memiliki jaringan kader di seluruh kecamatan. PKK dianggap memiliki peran penting dalam mengelola kerajinan tangan, UMKM, dan berbagai usaha lainnya di tingkat desa’
Dia berharap pemberdayaan kader PKK dapat menjadi agen perubahan dan mempercepat pembangunan berbasis inklusi masyarakat, yang nantinya akan berkontribusi pada kemandirian ekonomi daerah di masa depan.
Di sisi lain, Wakil Bupati Zadrak Tombeg yang hadir di Lembang Ponding Ao, Kecamatan Masanda, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk menanam komoditas pangan lokal. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Meski tampak sederhana, Zadrak menyatakan bahwa jika dikelola dengan serius, hal ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi masalah pangan.
Zadrak juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Kecamatan Masanda, yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat, memiliki potensi besar untuk pengelolaan pangan lokal melalui kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Ia optimis bahwa program MBG dapat berjalan sukses di wilayah tersebut.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa peran aktif masyarakat dalam bercocok tanam di pekarangan maupun lahan perkebunan sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Zadrak juga menambahkan bahwa keberhasilan program MBG akan semakin terjamin jika Kepala Lembang (Kalem) dapat mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk bekerja sama dengan masyarakat dalam mempersiapkan bahan pangan yang diperlukan untuk memenuhi pasokan MBG.