Pahitnya hidup sering disalah artikan oleh orang yang lemah. Keras Kehidupan itu adalah kalimat yang sering terucap bila dirinya di landa masalah. Kehidupan tidak akan keras jika kamu paham keras.
Hidup di tentukan oleh perjuangan, siapa yang lemah pasti menganggap kehidupan itu keras, begitupun sebaliknya siapa yang berjuang Keras dan pandai bersyukur pasti mengatakan kehidupan itu nikmat.
Kunci kehidupan adalah “siapa yang menanam itu yang menuai”. Jika hari ini lelahmu cukup besar percayalah kau sedang menanam dan tinggal menunggu waktu untuk menuai.
Lalu bagaimana jika sudah bekerja keras tapi hasilnya mengecewakan?
Tidak ada yang mengecewakan jika kamu berjuang dengan doa dan akalmu. berjuang mengandalkan kekuatan pasti kecewa. bejuang berdoa tapi tidak menggunakan otak untuk mengelolahnya juga pasti kecewa.
Loh kamu tidak percaya bahwa tidak ada yang mustahi bagi Tuhan. saya percaya tapi ingat, Tuhan memberimu otak dan membuka fikiranmu untuk kamu gunakan. jika memang modal doa saja untuk apa Tuhan hadirkan pikiran lain dalam hidupmu. intinya adalah berdoa dan berfikir serta bertindak, ketiganya di lengkapi Tuhan untuk kamu gunakan.
Lalu bagaimana jika saya cacat, pantas dong saya ucapkan kalimat keras kehidupan?
Saya percaya bahwa kamu yang baca artikel ini memiliki kelebihan, setidaknya bisa membaca dan melihat. jika kamu memiliki kelebihan itu kenapa kamu tidak gunakan!.
Saya menulis artikel ini modal berfikir, dan melihat bahkan menulis sambil tidur. lalu untungnya darimana, saya menerima pendapatan dari geogle. kenapa kamu tidak mengikutinya! caranya gimana, kamu bisa baca kan, coba cari di geogle gimana cara memulainya, simpel bukan!.
Dari situ kita paham bahwasanya hidup itu di penuhi nikmat asal kita mau gunakan keadaan untuk berusaha bukan untuk pasang story “keras kehidupan“.