Satu Dekade, WEI Tanam 1000 Pohon untuk Keberlanjutan Ekologi dan Pemberdayaan Masyarakat

Widya Erti Indonesia (WEI) merayakan satu dekade kiprahnya dengan menggelar aksi penanaman 1000 pohon bertajuk "Menanam Harapan, Menuai Keberlanjutan".

Torajachannel.com, Tana Toraja–Widya Erti Indonesia (WEI) merayakan satu dekade kiprahnya dengan menggelar aksi penanaman 1000 pohon bertajuk “Menanam Harapan, Menuai Keberlanjutan”.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen WEI terhadap keberlanjutan ekologi, sosial, dan ekonomi, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat di lima wilayah kerjanya yakni Riau, Sukabumi, Lampung, Tana Toraja, dan Jakarta.

Setiap lokasi penanaman mengusung tema yang disesuaikan dengan karakteristik daerah dan program setempat, memadukan nilai-nilai lokal dengan visi keberlanjutan global Kamis. (14/10/2024).

Bacaan Lainnya

Salah satu program unggulan yang dijalankan WEI dalam rangka memperingati satu dekade ini adalah penanaman 500 bibit kakao di Desa (Lembang) Maroson, Kabupaten Tana Toraja.

Program ini merupakan bagian dari Rural Resilience Initiative (RURISE), sebuah program yang didedikasikan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi di wilayah tersebut.

Bibit kakao dibagikan kepada petani di lima dusun yaitu Randanan, Palakka, Lameme’, Rarung, dan Pasang Lambe’.

“Lembang Maroson patut berbangga dengan keberadaan program pemberdayaan petani dengan teknik budidaya yang ramah lingkungan dan pelatihan pengolahan produk lokal berupa cokelat,” ujar Kepala Lembang Maroson, Petrus Ta’dung.

Sementara, Direktur Eksekutif WEI, Made Wiranatha Krisna, menjelaskan bahwa penanaman pohon merupakan langkah penting untuk menjaga keseimbangan ekologi dan mendukung praktik keberlanjutan petani di wilayah sekitar.

“Riparian sungai adalah salah satu fondasi dalam menjaga kestabilan tepian sungai dan pelestarian air tanah, serta dapat menjaga biodiversitas untuk ekosistem kebun yang mendukung keberlanjutan produktivitas petani,” ungkap Made.

WEI juga memperkenalkan konsep integrated farming yang memadukan budidaya kakao dengan peternakan dan hortikultura, guna meningkatkan produktivitas dan diversifikasi pendapatan masyarakat.

Program RURISE juga mencakup pengembangan kelas bahasa Inggris untuk anak-anak, dengan harapan dapat menjadi model keberlanjutan bagi desa-desa lain di Toraja dan Indonesia.

Sepuluh tahun berkiprah, WEI telah berupaya mewujudkan harapan komunitas marginal, warga desa, petani, perempuan, pemuda, dan anak-anak dampingan di berbagai wilayah melalui beragam program pendampingan yang dilakukan secara kolaboratif.

“Menanam Harapan, Menuai Keberlanjutan” bukan sekadar jargon, melainkan arah strategis yang selalu dituju WEI, “Pungkanya.

BACA JUGA :  WEI Hadirkan RURISE di Lembang Maroson Tana Toraja, Kelas Bahasa Inggris Gratis Program Utama

Pos terkait