Torajachannel.com, Tana Toraja–Tim Kuasa Hukum John Rende Mangontan (JRM) angkat bicara menanggapi tudingan kliennya menista agama.
Tudingan tersebut berawal dari unggahan JRM di salah satu grup Whatsapp yang mengirim foto babi panggang dengan caption “Buka Puasa Yuk” pada Senin, 18 Maret 2023.
Hal ini pun sontak menjadi sorotan dan dianggap JRM menistah umat islam yang tengah menjalankan ibadah puasa ramadhan.
Menanggapi hal tersebut, Jerib Rakno Talebong selaku tim kuasa JRM mengatakan postingan kliennya bukan kategori penistaan, pasalnya grup terebut bersifat privat bukan publik.
“Kalau dikatakan isu sara itu tidak tepat, karena komentar klien di grup Whatsapp PILKADA&PILEG TORAJA 2024 bukan grup khusus untuk umat islam, di dalamnya juga ada anggota group dari keyakinan lain, dimana klien kami menyatakan Buka Puasa Yuk, disitu dia tidak menyebut salah satu agama tertentu, apalagi buka puasa bulan ini tidak hanya bagi umat muslim saja. orang Kristen terlebih Khatolik juga sementara menjalankan puasa karena sementara memasuki masa pra Paskah,” tegas Jerib Rakno Talebong kepada saat ditemui di Payung Waroeng Galerry, Makale, Rabu (20/3/2024).
Hal serupa juga sampaikan Febri Yansen Bombing, S.H sebagai tim kuasa hukum John Rende Mangontan.
Menurut Yansen, komentar klien mereka tidak ada unsur pidananya karena tidak ada tulisan yang terkesan menjustifikasi agama tertentu.
“Jadi itu bukan masuk kategori isu SARA, tidak ada stagmen dari kalien kami yang menyinggung saudara-saudara umat muslim, kecuali beliau bilang “Umat Muslim Buka Puasa yuk” itu baru salah. Jadi disini tidak ada unsur pidananya,” ujar Yansen Bombing.
Kronologi John Rende Mangontan dianggap menistakan salah satu Agama
JRM sapaan akrab John Rende Mangontan, menjelaskan bahwa awal dari percakapan dalam grup tersebut membahas survey baik poling dan survey menyangkut Pilkada yang dibawa dalam candaan. Kalau tidak salah kami sedang membahas survey politik dengan 7 orang dan candaan itu cair dan hidup, lalu saya kirim babi guling dan tulis buka puasa tapi tidak ada bahasa saya yang mengajak saudara saya yang muslim.
Namun saat diskusi, tiba-tiba ada satu anggota grup yang muncul marah padahal beliau tidak mengikuti percakapan/candaan kami tapi saya masih bilang kok tiba-tiba nongol langsung marah? Saya menjawab juga bahwa kalau tersinggung saya minta maaf tapi jujur saya tidak ada niat kesitu. Dan ingat Puasa bukan cuman kaum muslimin tapi di Kristen juga apalagi dalam suasana menyambut Paskah ini banyak org Kristen Puasa menyambut Paskah.
“Selain saya sudah jelaskan dalam group WA saya japri lagi tujuannya agar beliau mengerti dan saat itu beliau sudah paham dan saya anggap Clear,” tulis JRM dalam rilis yang diterima dari kuasa Hukumnya, Rabu (20/3/2024).
“Kami orang Kristen juga menjalankan puasa apalagi dalam menyambut hari Paskah dikenal Puasa 40 hari yakni tanggal 14 Pebruari hingga 30 Maret dan yang paling tertib laksanakan adalah umat Katolik dan Pantekosta sedangkan Protestan banyak juga yang laksanakan sedangkan ada juga yang laksanakan Puasa Mingguan dan Bulanan. Jadi murni tidak ada niat mau menistakan agama, khususnya agama Islam,” tambah JRM.
JRM berharap agar kehajadian tersebut tidak diperpanjang dan dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Menyambut Paskah Ia secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekhilapan yang membuat saudara dan orang tua kaum muslim memunculkan amarah kepada dirinya.
“Harapan saya semoga ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kita semua. Mari kita tetap menjaga kerukunan umat beragama karena apapun alasannya, masih bayak tugas dan tanggung jawab kita untuk membangun kebersamaan dan saya pribadi masih bayak tugas dan tanggung jawab saya untuk menyelesaikan janji politik saya hingga berakhir di tahun ini. Semoga janji politik saya untuk memperjuangkan masih beberapa rumah ibadah termasuk masjid akan saya tuntaskan,” tutup John Rende Mangontan dalam rilisnya.