110 Tahun Injil Masuk Toraja Wujudkan Mimpi Pedagang Tempe di Makale

110 Tahun Injil Masuk Toraja Wujudkan Mimpi Pedagang Tempe di Makale
110 Tahun Injil Masuk Toraja Wujudkan Mimpi Pedagang Tempe di Makale

Torajachannel.com, Tana Toraja–Gebrakan perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT) kembali wujudkan mimpi seorang ayah kepada kelima anaknya. Gubuk tempat mereka bernaung, kini menjadi rumah layak huni.

Petrus Barangan, seorang pedagang tempe keliling yang tinggal di Dusun Parada, Kelurahan Tampo, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. Memiliki istri dan 5 anak.

Kehidupan Petrus yang penuh juang untuk sekedar makan saja, membuatnya tak mampu berbuat banyak. Dirinya hanya bisa berdoa, suatu saat memiliki rumah layak huni.

Bacaan Lainnya

Di momentum perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT), kolaborasi Panitia dan Batam Center membuat mimpi Petrus akhirnya terwujud.

“Kurre Sumanga’ dikkana, to mase-mase kan, na Puang mora passakke komi, pena melomi tontong ki kilalai.

(Terimakasih bantuannya, Tuhan memalas kebaikan kita) ” Kata Petrus.

Dengan penuh haru pun, Sekretaris Gereja Toraja Jemaat Batam Centre, Yohanis Sampe Kendek, S.T.,M.M, juga menyampaikan syukur kepada Tuhan atas rumah layak huni milik Petrus.

“Saya sangat terharu atas berkat yang luar biasa dari Tuhan yang dapat kita bagikan kepada saudara-saudara kita. Harapan kita bukan hanya rumah saja yang sekarang sudah bagus, tetapi kehidupan kesehariaan Ambe’ Petrus juga harus kita bantu,” jelasnya.

Lanjut, Yohan yang juga selaku Ketua Kontingen BPSW4 untuk perayaan 110 Tahun IMT, akan menfasilitasi salah seorang anak dari Petrus dalam mencari pekerjaan. Untuk Petrus pun akan dibantu dalam mengembangkan usaha tempenya sehingga dapat menghidupi istri dan anaknya yang masih kecil.

“Kita akan support, tetapi pesan saya hanya 1. Rumah sudah bagus ini tidak akan berarti jika iman dan kepercayaan kepada Tuhan tidak ditingkatkan. Jadi Ambe’ Petrus harus rajin ke gereja yaa,” ucap Johan kepada Petrus.

Ketua Umum Panitia 110 Tahun IMT, Ir.Djekson Mari kemudian menekankan pentingnya rasa bersyukur atas segala karunia Tuhan.

“Kita ini hanya melanjutkan berkat dari Tuhan, jadi harapannya di momentum perayaan 110 Tahun IMT ini, ketidakadilan dalam finansial yang masih ada di Toraja, membuka mata kita untuk saling berbagi. Mari menjadi berkat bagi orang lain,”sebut Djekson.

Tangis penuh haru dalam sebuah pujian dari rumah layak huni tersebut, menjadi kekuatan bagi Petrus dan keluarga untuk tetap tekun serta selalu mengandalkan Tuhan.

Bedah rumah Petrus Barangan tersebut, juga dapat terlaksana dengan dukungan penuh dari Klasis Makale Tengah, swadaya masyarakat, Jemaat Imanuel Tampo, bersinergi dengan TNI/Polri. (R*)

BACA JUGA :  Berkunjung Ke PLTA Malea, Jusuf Kalla : Kedepan Kita Lakukan Penghijauan Cegah Kerusakan Lingkungan

Pos terkait