Bupati Himbau Masyarakat Tana Toraja Waspada pada Penyakit Virus ASF Babi, Berikut Ciri-ciri dan Pencegahannya!

Menanggapi marakanya penyakit pada ternak babi disebabkan oleh penyakit African Swine Fever (ASF), Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung keluarkan surat edaran. Kemarin, Rabu (8/2/2023)
Foto : Babi di Toraja (Ilustrasi)

Torajachannel.com, Tana Toraja–Menanggapi marakanya penyakit pada ternak babi yang disebabkan oleh virus African Swine Fever (ASF), Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung keluarkan surat edaran. Kemarin, Rabu (8/2/2023)

Dalam surat edaran tersebut dituliskan bahwa penyakit virus ASF pada babi ini telah terjadi di wilayah moncongloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

“Sehubungan dengan adanya kejadian wabah penyakit pada ternak Babi yang disebabkan oleh penyakit African Swine Fever (ASF) atau deman Afrika di daerah Moncongloe, Kabupaten Gowa yang menyebakan kematian mendadak dan dalam jumlah besar pada ternak babi, maka dihimbau kepada peternak babi di Kabupaten Tana Toraja untuk meningkatkan kewaspadaan dan biosekuriti dalam upaya mencegah penyakit tersebut. “Tulisnya”

Bacaan Lainnya
BACA JUGA :  Cegah Virus ASF pada Babi dengan Mengenali Ciri-Cirinya

Ditambahkan dalam surat edaran tersebut, ciri-ciri dan cara pencegahan penyakit Virus ASF pada babi.

1. Melakukan desinfeksi dengan desinfektan pada kandang, lingkungan sekitar kandang dan sarana prasarana ternak babi secara rutin minimal 3 hari sekali.

2. Dilarang memberikan makanan sisa (restoran atau rumah makan) atau pakan yang mengandung daging babi kepada ternak babi.

3. Hindari pembelian ternak babi atau daging babi serta produk olahan babi didaerah yang positif penyakit African Swine Fever (ASF)

4. Hindari Pembelian pakan babi yang berasal dari daerah yang positif penyakit African Swine Fever (ASF)

5. Membatasi akses keluar masuk orang kedalam kandanp babi dan dihimbau untuk melakukan desinfeksi kepada orang yang keluar masuk kandang babi.

6. Memberikan pakan bernutrisi dan vitamin secara rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak babi.

7. Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar kandang ternak bubi.

8. Adapun tanda klinis: 1. Demam 2. Menggi il 3. Tidak ada nafsu makan 4. Keluar darah dari hidung dan anus.

9. Babi yang mati jangan dibuang disungai atau tempat terbuka, melainkan harus dikubur untuk memutus penularan penyakit.

10. Melaporkan kejadian kematian ternak babi pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja bidang Peternakan.

11. Pengolahan daging babi sebaiknya dengan temperatur cukup.

12. Penyakit African Swine Fever tidak bersifat zoonosis artinya tidak menular kepada manusia dan sebaliknya.

13. Penyakit African Swine Fever (ASF) sangat menular pada babi dengan angka kesakitan 100% dan angka kematian 100% sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, dan hinga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah penyakit ASF.

Penulis : Caverius Adi

Pos terkait