Torajachannel.com, Makale— Akhir-akhir ini penyakit virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi menjadi perbincangan serius.
Dikutip dari berbagai sumber, penyakit virus African Swine Fever (ASF) ini merupakan penyakit yang menyerang ternak babi dan dapat menular serta menyebabkan kematian 100 persen pada ternak babi.
Terbukti penyakit virus ASF ini telah menyerang ternak babi warga Moncongloe, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan dan menyebabkan kematian dengan jumlah banyak.
Olehnya itu sebagai masyarakat Toraja, Sulawesi Selatan yang mayoritas memelihara babi, harus mengenali Ciri-Ciri Virus ASF pada Babi dan pencegahannya.
Meski sampai saat ini virus ASF ini belum masuk di Toraja, namun hal ini tentu perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kerugian besar.
Dilansir dari surat edaran Bupati Tana Toraja, berikut ini ciri-ciri dan cara-cara pencegahan penyakit Virus ASF pada babi.
Ciri-ciri babi terpapar virus African Swine Fever (ASF)
1. Demam.
2. Menggigil.
3. Tidak ada nafsu makan.
4. Keluar darah dari hidung dan anus.
Cara mencegah babi bebas dari virus African Swine Fever (ASF)
- Melakukan desinfeksi dengan desinfektan pada kandang, lingkungan sekitar kandang dan sarana prasarana ternak babi secara rutin minimal 3 hari sekali.
- Hindari pembelihan pakan dari daerah yang positif terdapat penyakit African Swine Fever (ASF)
- Jangan memberikan makanan sisa (restoran atau rumah makan) atau pakan yang mengandung daging babi kepada ternak babi.
- Hindari pembelian ternak babi atau daging babi serta produk olahan babi didaerah yang positif penyakit African Swine Fever (ASF)
- Batasi orang keluar masuk ke kandang babi.
- Berikan vitamin atau penambah nutrisi untuk memperkuat kekebalan tubuh babi.
- Jaga kebersihan kandang dan apabila ada yang mati, segera di kubur dan jangan dibuang sembarang.
Diketahui, Penyakit African Swine Fever tidak bersifat zoonosis yang artinya tidak menular kepada manusia dan sebaliknya.
Penyakit ini menular pada babi dengan angka kesakitan 100% dan angka kematian 100% sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.
Penulis : Caverius Adi